Jangan Anggap Remeh! Maag atau Peradangan Lambung Bisa Berbahaya Jika Dibiarkan

Seringkali kita menganggap enteng rasa perih atau tidak nyaman di perut yang biasa disebut maag. Padahal, kondisi yang lebih serius mungkin mendasarinya, yaitu gastritis atau peradangan lambung. Peradangan lambung yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi yang lebih berbahaya bagi kesehatan. Memahami bahaya peradangan lambung dan pentingnya penanganan dini sangat krusial untuk mencegah risiko yang lebih serius.

Peradangan atau gastritis adalah kondisi di mana lapisan dinding lambung mengalami iritasi dan peradangan. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang perlahan dalam waktu lama (kronis). Berbagai faktor dapat memicu peradangan , mulai dari infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), penggunaan obat pereda nyeri nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang, konsumsi alkohol berlebihan, stres berat, hingga penyakit autoimun tertentu. Gejala Radang lambung dapat bervariasi, termasuk nyeri perut bagian atas, mual, muntah, rasa penuh atau kembung setelah makan, hingga kehilangan nafsu makan.

Jika Radang lambung tidak diobati, terutama yang bersifat kronis, dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Salah satunya adalah tukak lambung atau duodenum (luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari) yang dapat menyebabkan perdarahan internal, perforasi (lubang pada dinding lambung atau usus), dan penyempitan saluran pencernaan. Selain itu, gastritis kronis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia (kekurangan sel darah merah) akibat gangguan penyerapan vitamin B12. Dalam kasus yang jarang, gastritis kronis tertentu juga dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

Menurut Dr. Agung Prasetyo, seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan fokus pada gastroenterologi di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat pada Jumat, 18 April 2025, penting untuk tidak menyepelekan gejala maag yang sering berulang atau memberat. “Meskipun banyak kasus maag disebabkan oleh faktor gaya hidup, namun peradangan lambung yang mendasarinya bisa menjadi masalah yang lebih serius. Jika Anda mengalami gejala maag yang sering kambuh, disertai dengan nyeri hebat, muntah darah, atau penurunan berat badan tanpa sebab, segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti endoskopi guna mengetahui kondisi lapisan lambung dan penyebab peradangan lambung yang mungkin terjadi,” jelasnya. Penanganan yang tepat, baik melalui perubahan gaya hidup, obat-obatan, maupun terapi untuk mengatasi infeksi H. pylori, sangat penting untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi berbahaya akibat peradangan lambung.