Mengenal Lumpy Skin Disease: Penyakit yang Mengintai Kesehatan Hewan Ternak

Lumpy Skin Disease (LSD) menjadi perhatian serius di dunia peternakan. Penyakit virus menular ini terutama menyerang sapi dan kerbau, dan dampaknya bisa signifikan terhadap produksi dan kesehatan hewan ternak. Memahami LSD adalah langkah penting bagi para peternak dan masyarakat umum untuk mencegah penyebarannya.

Apa itu Lumpy Skin Disease? LSD disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), yang termasuk dalam kelompok Capripoxvirus. Virus ini menyebabkan infeksi pada kulit dan organ internal hewan ternak, terutama sapi dan kerbau. Meskipun jarang, kambing dan domba juga bisa terinfeksi.

Bagaimana LSD Menular? Penularan LSD dapat terjadi melalui beberapa cara, terutama melalui gigitan serangga penghisap darah seperti nyamuk, lalat, dan caplak. Selain itu, kontak langsung antara hewan yang sakit dan sehat, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, serta melalui air liur dan cairan tubuh hewan yang terinfeksi juga dapat menjadi media penularan.

Mengenali Gejala LSD: Gejala klinis LSD cukup khas dan mudah dikenali. Hewan yang terinfeksi akan menunjukkan demam tinggi, penurunan nafsu makan, dan munculnya benjolan-benjolan keras berdiameter 1-5 cm di seluruh tubuh, terutama di kepala, leher, kaki, dan ambing. Benjolan ini dapat pecah dan mengeluarkan cairan bernanah. Pada sapi perah, produksi susu akan menurun drastis.

Dampak Ekonomi LSD: LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Penurunan produksi susu dan daging, biaya pengobatan, hingga kematian hewan ternak dapat mengancam keberlangsungan usaha peternakan. Selain itu, pembatasan lalu lintas ternak dari wilayah yang terinfeksi juga dapat mengganggu rantai pasok.

Pencegahan dan Pengendalian LSD: Langkah pencegahan terbaik adalah dengan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat. Selain itu, pengendalian vektor serangga dengan penyemprotan insektisida di kandang, menjaga kebersihan kandang, dan memisahkan hewan yang sakit dari hewan sehat juga penting untuk mencegah penyebaran LSD. Jika ditemukan kasus LSD, segera laporkan kepada dinas peternakan setempat untuk penanganan lebih lanjut.

Meskipun LSD tidak menular ke manusia (bukan zoonosis), dampaknya pada hewan ternak dan perekonomian sangat signifikan. Kewaspadaan, pemahaman yang baik tentang penyakit ini, serta tindakan pencegahan yang tepat adalah kunci untuk melindungi populasi hewan ternak kita.