Menstruasi Menyakitkan: Kenapa Datang Bulan Selalu Menyiksa, Apakah Ini Normal?

Bagi sebagian besar wanita, siklus datang bulan atau menstruasi seringkali diiringi dengan rasa tidak nyaman hingga nyeri yang signifikan. Pertanyaan yang sering muncul adalah, mengapa datang bulan bisa begitu menyakitkan, dan apakah kondisi ini merupakan hal yang wajar? Memahami penyebab nyeri menstruasi dan kapan harus mencari pertolongan medis adalah penting untuk menjaga kualitas hidup selama siklus bulanan.

Nyeri saat datang bulan atau dismenore dibedakan menjadi dua jenis utama: dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer adalah nyeri haid yang umum terjadi dan biasanya dimulai sejak masa remaja, tidak disebabkan oleh adanya kelainan pada organ reproduksi. Nyeri ini disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang kuat akibat pelepasan prostaglandin, zat kimia alami yang memicu peradangan dan nyeri. Intensitas nyeri bisa bervariasi pada setiap wanita, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga kram perut yang hebat dan melumpuhkan.

Sementara itu, dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disebabkan oleh adanya kondisi medis tertentu pada organ reproduksi, seperti endometriosis, fibroid rahim, adenomiosis, atau penyakit radang panggul (PID). Nyeri pada dismenore sekunder cenderung lebih parah, bisa dimulai lebih awal dalam siklus menstruasi, dan mungkin tidak mereda sepenuhnya setelah menstruasi berakhir. Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang spesifik sesuai dengan penyebabnya.

Lantas, apakah nyeri saat datang bulan selalu wajar? Nyeri ringan hingga sedang yang terjadi saat menstruasi dan mereda dengan obat pereda nyeri biasa atau kompres hangat umumnya dianggap sebagai dismenore primer dan seringkali merupakan bagian normal dari siklus menstruasi. Namun, jika nyeri haid yang dialami sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak membaik dengan obat pereda nyeri, disertai dengan gejala lain seperti perdarahan hebat, siklus menstruasi yang tidak teratur, atau nyeri saat berhubungan seksual, maka kemungkinan adanya dismenore sekunder perlu dipertimbangkan dan pemeriksaan medis lebih lanjut sangat dianjurkan.

Informasi Tambahan:

Berdasarkan data dari Klinik Kesehatan Wanita “Srikandi” di Kota Surabaya pada hari Rabu, 9 April 2025, pukul 10.00 WIB, dari 50 pasien wanita usia produktif yang berkonsultasi mengenai masalah menstruasi, sekitar 65% di antaranya melaporkan mengalami nyeri saat datang bulan dengan berbagai tingkat keparahan. Dr. Rina Ayu, Sp.OG., dokter spesialis obstetri dan ginekologi di klinik tersebut, menjelaskan bahwa penting bagi wanita untuk membedakan antara nyeri haid yang normal dan nyeri yang memerlukan perhatian medis. Beliau juga menyampaikan bahwa dalam beberapa kasus, keterlambatan diagnosis dan penanganan dismenore sekunder dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesuburan wanita. Sebagai upaya edukasi, pihak klinik bekerja sama dengan Puskesmas setempat mengadakan seminar tentang kesehatan reproduksi wanita.

Meskipun nyeri ringan saat datang bulan seringkali dianggap wajar, penting bagi setiap wanita untuk mengenali tubuhnya dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis jika nyeri yang dialami sangat mengganggu. Pemeriksaan oleh dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab nyeri dan memberikan penanganan yang tepat demi kesehatan dan kenyamanan selama siklus menstruasi.