Waspada Leptospirosis: Puskesmas Pancoran Imbau Petani Jaga Kebersihan Lingkungan Kerja

Musim hujan seringkali meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit, salah satunya adalah leptospirosis. Penyakit ini sangat rentan menyerang petani, terutama mereka yang sering bersentuhan dengan air atau tanah berlumpur. Oleh karena itu, Puskesmas Pancoran secara aktif mengimbau para petani untuk Waspada Leptospirosis dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kerja mereka sebagai langkah pencegahan utama.

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang hidup di urine hewan terinfeksi, seperti tikus, sapi, atau anjing. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit, selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau saat kulit bersentuhan langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Gejalanya mirip flu, namun bisa berkembang menjadi parah.

Puskesmas Pancoran menjelaskan bahwa lingkungan kerja petani, seperti sawah, kebun, atau selokan irigasi, sering menjadi habitat tikus. Inilah mengapa risiko penularan leptospirosis di kalangan petani menjadi tinggi. Edukasi mengenai jalur penularan ini sangat penting agar petani memahami bahaya yang mengintai dan cara-cara efektif untuk mencegahnya.

Imbauan utama dari Puskesmas Pancoran adalah menjaga kebersihan lingkungan kerja secara menyeluruh. Petani disarankan untuk membersihkan saluran air secara rutin, mengelola sampah agar tidak menarik tikus, dan memastikan area sekitar lahan bebas dari genangan air. Lingkungan yang bersih akan mengurangi populasi tikus dan memutus rantai penularan bakteri.

Selain itu, Puskesmas juga menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bekerja di area berisiko. Sepatu bot tahan air dan sarung tangan adalah wajib hukumnya untuk mencegah kontak langsung kulit dengan air atau lumpur terkontaminasi. Waspada Leptospirosis juga berarti disiplin dalam penggunaan APD selama beraktivitas.

Edukasi tentang gejala awal leptospirosis juga disampaikan. Jika petani merasakan demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot betis, mata merah, atau kulit kuning setelah terpapar air kotor, mereka harus segera mencari pertolongan medis. Penanganan dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau hati.

Program sosialisasi Waspada Leptospirosis ini tidak hanya berhenti di imbauan lisan. Puskesmas Pancoran juga membagikan pamflet informatif dan mengadakan sesi diskusi interaktif.