Seringkali dianggap sebagai masalah estetika semata, kelebihan berat badan atau obesitas sebenarnya merupakan kondisi medis serius yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Mengabaikan kondisi ini dan tidak mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dapat berdampak buruk secara signifikan pada kualitas hidup dan bahkan memperpendek harapan hidup. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas.
Kelebihan berat badan terjadi ketika indeks massa tubuh (IMT) seseorang berada di atas batas normal, sementara obesitas adalah kondisi yang lebih parah dengan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Kedua kondisi ini memberikan tekanan ekstra pada berbagai sistem dalam tubuh, meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis yang serius.
Menurut laporan kesehatan dari Public Health England (PHE) yang diterbitkan pada tanggal 20 Januari 2025, di wilayah West Midlands, Inggris, prevalensi obesitas pada orang dewasa telah meningkat sebesar 8% dalam sepuluh tahun terakhir. Dr. Aisha Khan, seorang ahli epidemiologi di PHE, dalam sebuah seminar daring pada hari Selasa lalu, menekankan bahwa kelebihan berat badan, meskipun terlihat ringan pada awalnya, dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai komplikasi kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
Salah satu dampak buruk utama dari kelebihan berat badan atau obesitas adalah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan bahkan stroke. Selain itu, kelebihan berat badan juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, yang semakin memperburuk risiko penyakit jantung.
Dampak buruk lainnya yang signifikan adalah peningkatan risiko diabetes tipe 2. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi yang merusak berbagai organ dan sistem tubuh.
Selain penyakit kardiovaskular dan diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, ginjal, dan hati. Peradangan kronis yang terkait dengan obesitas dan perubahan hormonal diyakini berperan dalam perkembangan sel kanker. Lebih lanjut, masalah persendian seperti osteoarthritis juga lebih sering terjadi pada individu dengan kelebihan berat badan karena tekanan berlebih pada sendi-sendi penopang berat badan seperti lutut dan pinggul.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional. Individu dengan kondisi ini seringkali mengalami masalah kepercayaan diri, depresi, dan kecemasan akibat stigma sosial dan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Mengadopsi gaya hidup sehat melalui pola makan bergizi seimbang dan aktivitas fisik teratur adalah langkah krusial untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini serta mengurangi risiko dampak buruk yang mengintai kesehatan Anda. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu Anda menyusun rencana penurunan berat badan yang aman dan efektif.