Pemerintah Kota (Pemkot) Aceh menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pencegahan stunting di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan mengoptimalkan peran dan kegiatan Posyandu Desa. Melalui Posyandu Desa, berbagai program kesehatan dan edukasi gencar dilakukan untuk menekan angka stunting sejak dini.
Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi perhatian serius Pemkot Aceh. Kegiatan Posyandu Desa dinilai sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dini dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah kondisi ini. Berbagai layanan kesehatan rutin diberikan di Posyandu Desa, termasuk pemantauan tumbuh kembang anak melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala.
Selain pemantauan, Posyandu Desa juga menjadi wadah edukasi bagi para ibu dan keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga usia anak dua tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan). Petugas kesehatan di Posyandu Desa memberikan informasi dan konseling mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat dan bergizi, serta pentingnya imunisasi lengkap.
Pemkot Aceh juga secara aktif mendukung kegiatan Posyandu Desa melalui penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, pelatihan bagi kader posyandu, serta suplai makanan tambahan bergizi bagi balita yang terindikasi berisiko stunting. Kerja sama lintas sektor antara dinas kesehatan, dinas sosial, dan instansi terkait lainnya juga terus diperkuat untuk mencapai target penurunan angka stunting di Aceh.
Bertempat di Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Baitussalam, Kota Banda Aceh, Pemkot Aceh mengadakan kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas kader Posyandu Desa dalam pencegahan stunting. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dinas kesehatan kota, camat setempat, serta puluhan kader posyandu dari berbagai desa. Dalam kegiatan tersebut, para kader diberikan pelatihan mengenai deteksi dini stunting, pemberian edukasi gizi yang efektif, serta cara merujuk kasus stunting ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Wali Kota Aceh, Aminullah Usman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Posyandu Desa memiliki peran krusial dalam upaya pencegahan stunting. Ia menekankan pentingnya peran aktif kader posyandu sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat di tingkat desa.