Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan memanggil dr. Richard Lee, seorang tokoh publik yang dikenal aktif dalam edukasi seputar kosmetik. Pemanggilan ini terkait dengan dugaan kosmetik langgar aturan yang dilakukan oleh produk-produk yang terkait dengan dr. Richard Lee.
Langkah ini diambil BPOM sebagai bagian dari upaya mereka untuk melindungi konsumen dari produk kosmetik yang tidak aman atau tidak sesuai dengan regulasi. Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan bahwa pemanggilan ini juga merupakan bagian dari program edukasi yang ditujukan kepada para influencer, agar mereka dapat memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
“Kami memanggil dr. Richard Lee, dan beberapa influencer lainnya, untuk bekerjasama dalam menyehatkan masyarakat, menjadi influencer yang baik, melindungi rakyat, dan tidak overclaim,” terang Taruna Ikrar.
- Kosmetik Langgar Aturan yang Diduga:
- BPOM menemukan beberapa pelanggaran terkait pelabelan ulang (relabeling) dan iklan produk kosmetik yang tidak sesuai dengan persetujuan izin edar.
- Terdapat juga temuan produk yang di gunakan dengan cara injeksi, padahal produk tersebut terdaftar sebagai kosmetik.
- produk seperti DNA salmon, yang digunakan dengan cara injeksi tidak termasuk kedalam kategori kosmetik, melainkan obat.
- Tindakan BPOM:
- BPOM telah membatalkan nomor izin edar beberapa produk kosmetik yang bermasalah.
- BPOM memberikan peringatan keras kepada para influencer untuk tidak mempromosikan produk yang melanggar aturan dan berbahaya.
- BPOM akan menindak lanjuti aduan konsumen yang mengalami efek samping dari produk yang melanggar aturan.
- Tujuan BPOM:
- Melindungi konsumen dari produk kosmetik yang tidak aman.
- Meningkatkan edukasi bagi para influencer agar memberikan informasi yang bertanggung jawab.
- Menegakkan aturan terkait produk kosmetik yang beredar di Indonesia.
Dr. Richard Lee sendiri, melalui berbagai media, menyatakan bahwa ia akan mengikuti semua keputusan BPOM dan bersedia untuk bekerja sama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjual produk-produk yang aman dan sesuai dengan regulasi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para influencer dan pelaku industri kosmetik untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku. BPOM menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir pelanggaran yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.