Konsumsi alkohol seringkali dianggap sebagai bagian dari gaya hidup, namun dampaknya terhadap sistem pencernaan, khususnya lambung, tidak bisa dianggap remeh. Alkohol merupakan salah satu pemicu gastritis yang umum terjadi. Gastritis adalah peradangan pada lapisan dinding lambung yang dapat menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman seperti nyeri perut, mual, muntah, dan perut kembung. Pemicu gastritis ini, jika terjadi secara berulang atau kronis, dapat mengganggu kualitas hidup dan bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, pemahaman mengenai bahaya alkohol sebagai pemicu gastritis sangatlah penting.
Pada hari Rabu, 16 April 2025, di sebuah acara edukasi kesehatan yang diadakan di Klinik Pencernaan Sehat, Jakarta Selatan, seorang dokter spesialis penyakit dalam dan gastroenterologi, Dr. Rina Anggraini, menjelaskan secara detail mengenai bagaimana alkohol dapat menjadi pemicu gastritis. Beliau menerangkan bahwa etanol dalam alkohol bersifat iritatif terhadap lapisan mukosa lambung. Konsumsi alkohol, terutama dalam jumlah banyak dan sering, dapat mengikis lapisan pelindung ini, membuat dinding lambung rentan terhadap asam lambung dan menyebabkan peradangan atau gastritis.
Dr. Rina juga merujuk pada data fiktif dari catatan pasien klinik selama periode 1 tahun terakhir. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang datang dengan keluhan gastritis akut memiliki riwayat konsumsi alkohol dalam waktu dekat sebelum timbulnya gejala. Gejala yang paling sering dilaporkan adalah nyeri perut bagian atas yang terasa perih atau terbakar, mual, dan hilangnya nafsu makan. Pada kasus gastritis kronis akibat alkohol, pasien juga sering mengalami perut kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan. Data ini mengilustrasikan peran signifikan alkohol sebagai pemicu gastritis.
Lebih lanjut, dalam sesi tanya jawab acara tersebut, seorang peserta bertanya mengenai apakah semua jenis alkohol memiliki potensi yang sama sebagai pemicu gastritis. Dr. Rina menjelaskan bahwa semua jenis minuman beralkohol berpotensi menyebabkan gastritis, meskipun kadar alkohol yang lebih tinggi mungkin memiliki efek iritasi yang lebih kuat. Selain itu, konsumsi alkohol saat perut kosong juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis karena tidak ada makanan yang dapat melindungi lapisan lambung.
Sebagai kesimpulan, konsumsi alkohol adalah salah satu pemicu gastritis yang umum dan dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dinding lambung dengan berbagai gejala yang mengganggu. Kesadaran akan risiko ini dan upaya untuk membatasi atau menghindari konsumsi alkohol, terutama saat perut kosong, adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah terjadinya gastritis.