Seorang Pasien Rumah Sakit Jiwa di Solo Berhasil Kabur, Ini Jawaban Rumah Sakit

Sebuah insiden mengkhawatirkan terjadi di Solo, di mana seorang pasien rumah sakit jiwa (RSJ) berhasil kabur. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan di fasilitas kesehatan mental. Pihak rumah sakit telah memberikan tanggapan terkait kejadian ini, menjelaskan upaya penanganan dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Artikel ini akan mengulas kronologi kejadian, jawaban dari pihak rumah sakit, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keamanan.

Kronologi Kejadian: Pasien Kabur dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo

Menurut laporan yang dihimpun, seorang pasien RSJD Dr. Arif Zainudin Solo, berhasil kabur dari fasilitas tersebut. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang protokol keamanan di rumah sakit jiwa. Setelah kabur, pasien tersebut dilaporkan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.

Jawaban dari Pihak Rumah Sakit: Upaya Penanganan dan Peningkatan Keamanan

Pihak rumah sakit telah memberikan tanggapan terkait kejadian ini. Mereka menjelaskan bahwa:

  • Upaya Pencarian: Pihak rumah sakit bekerja sama dengan tim SAR dan pihak berwenang lainnya untuk melakukan pencarian terhadap pasien yang kabur.
  • Evaluasi Protokol Keamanan: Pihak rumah sakit akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan yang ada untuk mengidentifikasi kelemahan dan melakukan perbaikan.
  • Peningkatan Pengawasan: Pihak rumah sakit akan meningkatkan pengawasan terhadap pasien, terutama pasien dengan risiko tinggi untuk kabur.
  • Koordinasi dengan Keluarga: Pihak rumah sakit akan meningkatkan koordinasi dengan keluarga pasien untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kondisi pasien.
  • Pihak dari rumah sakit juga menyampaikan bahwa, keamanan di tempat tersebut sudah sesuai standar.

Upaya-upaya Peningkatan Keamanan:

Untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, pihak rumah sakit akan melakukan beberapa upaya peningkatan keamanan, antara lain:

  • Peningkatan Keamanan Fisik: Meningkatkan keamanan fisik di lingkungan rumah sakit, seperti pemasangan CCTV dan penambahan petugas keamanan.
  • Peningkatan Pelatihan Petugas: Memberikan pelatihan kepada petugas rumah sakit tentang cara menangani pasien dengan risiko tinggi untuk kabur.
  • Penerapan Teknologi: Menerapkan teknologi, seperti gelang identifikasi elektronik, untuk memantau keberadaan pasien.
  • Peninjauan ulang prosedur penanganan pasien: Meninjau ulang prosedur penanganan pasien dengan resiko tinggi.

Pentingnya Keseimbangan antara Keamanan dan Hak Pasien:

Dalam upaya meningkatkan keamanan, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara keamanan dan hak pasien. Pihak rumah sakit harus memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak melanggar hak-hak pasien.

Harapan dan Imbauan:

Diharapkan, dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada pihak rumah sakit dalam menangani situasi ini.